Minggu, 26 Juli 2020

Memberi Pujian Yang Tepat Pada Anak


Memberi Pujian yang Tepat pada Anak

Pekerjaan terakhir saya mengharuskan saya banyak berinteraksi dengan anak -  anak, berbagai karakter anak saya temui, ada yang aktif dan tidak memiliki rasa takut, ada juga yang sangat percaya diri, tapi sebagian ada juga yang pemalu dan introvert.

Bukan ingin berkata saya paham betul tentang anak –anak, background pendidikan saya sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan dunia anak J. Tapi pengalaman ini membuat saya banyak berpikir, bagaimana caranya terbaik untuk bisa dekat dengan anak –anak dan juga bisa mengembangkan atau menggali kemampuan anak tersebut.

Menurut saya, anak –anak itu masih bisa berubah kepribadiannya, tergantung bagaimana lingkungannya membentuknya, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya dan juga pola komunikasi di lingkungannya. Umumnya anak – anak akan merasa nyaman dan bisa terbuka dengan orang -  orang yang sering ditemuinya, orang – orang yang selalu membuat mereka merasa senang, dan orang yang selalu ada disampingnya saat dia kesulitan.

Untuk membuat anak merasa senang bisa dengan berbagai cara, yang paling mudah dan tidak mengeluarkan biaya adalah dengan memujinya. Ya pujian yang kita berikan kepada anak saat mereka bisa melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan kita, ataupun saat mereka berhasil memperoleh nilai yang baik di sekolah. Pujian merupakan bentuk penghargaan kepada anak atas apa yang sudah dibuatnya. Kata-kata seperti “ kamu pintar”, “good”, “nice”, “bagus sekali” adalah kata-kata pujian yang umum, yang sering dilontarkan orang tua, guru ataupun orang-orang yang bekerja di dunia pendidikan anak.

Tapi apakah benar pujian ini akan berdampak baik selamanya kepada anak, untuk beberapa kasus pada anak-anak yang introvert dengan terapi pujian ini bisa membangkitkan semangat dan kepercayaan diri anak-anak untuk melakukan sesuatu dengan mandiri, memberikan keberanian pada mereka untuk keluar dari zona nyaman dan melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. Akan tetapi terlalu sering memuji, bisa juga berakibat buruk pada tumbuh kembang anak. Anak  bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, apatis dan terlalu kompetitif, akhirnya anak terkesan sombong dan mau menang sendiri, menganggap dirinya paling benar dan pintar, dan bahkan menganggap orang lain bodoh atau tidak menghargai orang lain, hal ini juga bisa kita dapati dari orang tua yang mendidik anaknya dengan membandingkan dengan temannya yang lain, dalam artian bukannya memberikan contoh yang baik dengan melihat sikap atau pencapaian temannya, tetapi lebih memperlihatkan kekurangan dan sisi lemah temannya, bisa saja untuk membesarkan hati sang anak, orang tua menyebut teman atau anak lainnya dengan sebutan lebih bodoh  / lebih buruk dari pada anaknya, sehingga tumbuh dan tertanam dalam pikiran anaknya kalau dia jauh lebih pintar atau lebih baik dibandingkan temannya. Hal semacam ini bisa membuat sang anak tidak mau / tidak dapat bergaul dengan temannya yang lain dengan baik, karena menganggap mereka berada di level yang berbeda, sehingga anak menjadi susah bersosialisasi dan kadang terasing akibat sikapnya.

Lalu bagaimana sebaiknya kiat memberikan pujian pada anak?
  • Puji usahanya bukan hasilnya
Memuji anak dengan menyebut mereka cantik, pintar, itu semata memberikan pujian pada genetiknya bukan pada hasil usaha sang anak. Cobalah fokus untuk memberikan pujian terhadap keberhasilan ataupun pencapaian anak, sehingga mereka tidak takut jika sewaktu - waktu gagal ataupun tidak sempurna dalam mengerjakan sesuatu, contoh " Ibu hari ini senang melihat kamu bisa duduk tenang di kelas" atau " Hari ini kamu jalan di catwalknya terlihat lebih percaya diri."
  • Beri pujian yang tulus
Ini penting sekali, karena anak - anak itu sangat peka perasaannya pada orang - orang yang tulus ataupun yang tidak, beri pujian yang bukan hanya untuk menyenangkan hati sang anak apalagi karena mengikuti kebiasaan orang - orang disekitarnya, jadi bukan hanya pujian yang terlontar dari ucapan saja, tunjukkan dengan tindakan, seperti berkata yang lembut, menatap mata sang anak, atau merangkulnya dengan hangat.
  • Jangan memberi pujian dengan maksud tersembunyi
Kebanyakan orang tua memiliki kehendak sendiri kepada anak, contoh kecil, seperti pakaian, agar anaknya mau memakai baju bertema princess, banyak orang tua memuji anaknya seperti " Kamu cantik deh kalau pakai baju princess ini" padahal baju tersebut belum tentu membawa kenyamanan bagi si anak. Jadi pujian jangan ditujukan untuk maksud tertentu. kenalilah anak dengan baik, bahkan ketika kita memiliki kehendak, bicarakan maksud dan beri penjelasan yang bisa diterima anak untuk dilakukan. Misal " Ayu ntar ulang tahunnya bertema princess, adek pergi pakai baju yang ini ya biar sesuai dengan temanya."
  • Jangan memberi pujian dengan membandingkan
Punya anak yang pintar siapa yang tidak bangga, tapi kadang ini membuat orang tua lupa, bahwa diatas langit masih ada langit, bahkan jika si anak mendapat peringkat pertama di kelas, bukan berarti anak tersebut super ataupun yang terbaik, sekali lagi pujilah usahanya bukan pencapaiannya, tapi jangan juga membandingkan dengan teman - temannya. Berilah pengertian bahwa pencapaiannya saat ini karena usahanya, dan perlu usaha lebih lagi untuk mempertahankannya, agar jiwa kompetisi anak bisa tumbuh secara sehat. karena saat anak sudah merasa terbaik, dia akan mulai lengah dan menjadi lebih cuek terhadap usahanya ketika ingin mencapai peringkat tersebut, jadi tidak heran kalau kita jumpai nilai anak - anak kita yang naik turun di rapor. Dan hal ini juga bisa menjadi lebih parah jika anak-anak  sudah merasa dirinya yang paling pintar, sehingga terkadang dia merasa harus duluan selesai, harus di depan, harus mendapat perhatian yang lebih dari guru, sehingga segala upaya diusahakannya untuk memonopoli perhatian dari orang -orang disekitarnya, bahkan jika itu harus berbohong untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya. 

Selalu memuji anak juga bisa membuat anak merasa harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari orang tuanya dalam melakukan sesuatu. Hal itu membuat anak menjadi takut untuk mencoba hal - hal baru, tetapi dengan tidak memberi pujian pada anak juga tidak tepat, karena terkesan kita menjadi orang tua atau pendidik yang tidak peduli terhadap anaknya. Para ahli menyatakan kualitas pujian lebih penting dari pada kuantitasnya. Buatlah anak dapat menghargai proses belajar sehingga ia akan lebih mudah bangkit saat menghadapi kegagalan. Juga hindari pujian dengan menjanjikan memberikannya hadiah ataupun uang, karena nanti anak akan termotivasi terhadap hadiah atau uang nya bukan terhadap rasa positif dari keberhasilannya.


Salam hangat,

Windha R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memberi Pujian Yang Tepat Pada Anak

Memberi Pujian yang Tepat pada Anak Pekerjaan terakhir saya mengharuskan saya banyak berinteraksi dengan anak -  anak, berbagai karakt...