Flash Card adalah kartu yang
dibuat sedemikian rupa berisi gambar, huruf, angka dan berwarna sehingga
menarik untuk dilihat dan ditujukan sebagai alat agar memudahkan menghapal,
membaca ataupun berhitung.
Seingat saya, ketika dulu masih
duduk di Taman Kanak-Kanak (awal 90 an), dari pihak sekolah kami ditawari
mainan berupa kartu – kartu bergambar dengan sebuah mesin (saya lupa namanya),
yang kalau kartu – kartu itu di gesekkan ke mesin, akan terbaca dan mesin
tersebut mengeluarkan suara sesuai dengan tulisan yang ada di kartu. Saat itu
usia saya masih 4 tahun dan bagi saya itu adalah mainan yang sangat
menyenangkan. Padahal kata – kata dalam kartu itu berupa kosakata dalam bahasa
Inggris, yang bukan merupakan bahasa yang saya pakai sehari – hari di rumah
ataupun di lingkungan saya. Bisa dibilang itulah awal mula saya tertarik dengan
bahasa Inggis.
Belakangan hari saya baru tahu
kartu – kartu tersebut disebut Flash Card. Dan ketika saya menjadi asisten
pengajar di sebuah Bimbel, saya temui juga salah satu metode belajar untuk anak
anak prasekolah ataupun anak di tingkatan TK dengan menggunakan Flash Card
(walaupun bentuknya berbeda dengan punya saya ketika masih kecil). Bahkan bukan
cuma berupa huruf, tapi juga berupa angka. Ketika pembimbingnya menunjukkan
kartu - kartu tersebut terlihat betapa antusiasnya anak - anak itu menebak apa
yang tertulis atau terlihat di kartu tersebut. Kebetulan mereka menggunakannya
untuk pelajaran berhitung. Jadi saya menyimpulkan bukan cuma bahasa, bahkan
berhitung pun dapat dipelajari dengan bermain Flash Card.
Bermain sambil belajar menggunakan Flash Card
Beberapa sumber mengatakan ini
metode yang tepat untuk menstimulasi perkembangan otak anak di usia emasnya (
Golden Age ) yaitu rentang 0 – 5 tahun. Penting untuk diingat kenapa dikatakan
bermain sambil belajar, karena pada usia tersebut anak-anak pastinya lebih
senang bermain, dan kita sebagai orang tua juga jangan terlalu memaksakan anak
untuk belajar di usia tersebut. Akan tetapi bukan berarti anak-anak tidak bisa
mulai belajar sejak dini, bahkan beberapa ahli mengatakan pentingnya belajar
sejak dini pada anak, hal itu akan membawa pengaruh yang cukup besar pada
pertumbuhan otak, jasmani dan rohaninya. Karena pada usia emas ini anak akan dengan
mudah menerima dan menyerap segala hal yang berada disekitarnya.
Cara bermain dan belajar
menggunakan Flash Card :
- · Bermain Flash Card haruslah ketika suasana hati anak sedang baik, tidak bisa dipaksa jika mereka sedang tidak tertarik, luangkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit per sesi dan dapat diulang 2 sampai 3 kali sehari.
- · Untuk tahap awal, kita bisa menunjukkan 5 kata, tunjukkan kartu sejajar dengan pandangan anak, tidak terlalu dekat dan jauh jaraknya, mulai ucapkan kata yang tertulis di kartu dengan jelas dan keras (cukup kata saja, tidak ditambahkan ini atau itu). Jika ingin memberikan arahan agar fokus anak tertuju pada kartu yang akan ditunjukkan, kasih penjelasan diawal sebelum menunjukkan kartu satu persatu.
- · Tingkatkan kecepatan dalam membalik kartu setiap sudah selesai menunjukkan fokus kata pada sesi tersebut, ulang 2 sampai 3 kali, hal ini melatih konsentrasi dan daya ingat anak.
- · Pada tahap penutupan sesi, minta anak yang menebak kata apa yang ditunjukkan oleh kartu. Beri pujian jika anak berhasil menebak dengan benar, dan beri kesempatan untuk mencoba kembali ketika salah. Bahkan jika dari 5 kartu anak hanya dapat mengingat 3 kata, fokus kartu kita bisa kita ulang pada sesi berikutnya dihari yang sama
- · Kita bisa menunjukkan 25 – 40 kartu setiap minggunya. Dapat juga di mix untuk minggu berikutnya agar anak- anak tidak lupa kata- katanya dan pembelajaran berkesinambungan.
- · Jika pembendaharaan kata anak sudah banyak, barulah mulai mengenalkan abjad/huruf dan angka.
Selain dengan cara diatas, ada
juga yang memanfaatkan video Flash Card yang ada di youtube (contoh : Animal Flash Cards with Sound ), ataupun aplikasi
lain di smartphonenya. Biasanya ini dilakukan oleh orang tua yang bekerja atau
punya kesibukan lain yang membuat mereka sulit meluangkan waktu menemani
anaknya, cara seperti ini juga efektif, karena dengan adanya bantuan suara dan animasi bergerak, video
tersebut bisa menarik perhatian anak. Akan tetapi membiasakan anak menggunakan
smartphone terlalu sering bisa juga membuat kecanduan (tumbuh menjadi anak yang
antisosisal) dan bila tidak diawasi oleh orang dewasa dapat memberikan efek
negatif bagi anak – anak, jadi bila ingin menggunakan smartphone sebagai alat
belajar anak pastikan tetap dalam
pengawasan orang dewasa, agar jarak pandang ke smartphone ataupun video – video
yang ditonton memang sesuai dengan usia anak.
created by Windha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar